Eitssss... jangan salah paham dulu dengan judul tulisan saya kali ini. Merdeka dalam postingan saya kali bukanlah merdeka dari penjajahan negara lain seperti tempo dulu. Karena seperti yang kita ketahui bahwa proklmasi kemerdekaan bangsa kita sudah terproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan kasat mata sih kita bisa di bilang merdeka tetapi jika kita telaah lebih dalam apakah bangsa ini dan seluruh rakyatnya ini telah merdeka? merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kebodohan, merdeka dari korupsi kolusi dan nepotisme, merdeka dari kesengsaraan. Nah silahkan di pikir-pikir pertanyaan saya ini hehe. Secara sederhana, saya mendefinisikan merdeka ini bebas dan sejahtera, dan bagaimana Anda mengartikan kemerdekaan itu? semua ada di tangan Anda.
Masih ingat kah Anda, dengan sebuah penggalan lagu ini:
"Orang bilang tanah kita tanah surga. Kail dan galah sanggup menghidupimu"
Tetapi kenyataannya? saat ini nelayan pun susah untuk melaut dan mencari nafkah untuk keluarganya belum lagi ditambah dengan harga BBM yang kian hari kian bertambah tinggi harganya. Harusnya sih tidak hanya kemerdekaan bebas dari penjajah saja, seharusnya bangsa kita ini bebas juga dari kemiskinan dan kesejahteraan rakyat adalah harga mutlak! Nah.. artikel sebuah berita online di bawah ini juga menunjukkan bahwa untuk bisa menikmati daging sapi saja kita masih cukup kesulitan dan harganya pun mahal. Apalagi menjelang puasa dan lebaran kebutuhan akan daging pun meningkat. Nah berikut ini saya sajikan beritanya..
“Harga Daging Melonjak, Hatta: Saya Bilang Tambah Stok, Kok Masih Lelet”. Menko Perekonomian Hatta Rajasa geram dengan lambannya kementerian yang mengatur pasokan daging menjelang Puasa dan Lebaran. Pasalnya, dengan keterlambatan penyediaan pasokan daging itu maka harga daging terus mengalami kenaikan di beberapa daerah. "Itulah, sudah 3 bulan yang lalu saya bilang, tambah stok tambah stok, kok masih lelet juga," tegas Hatta di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (8/7/2013) menanggapi pertanyaan masih tingginya harga daging sapi di Depok yang mencapai Rp 120 ribu per kg.Namun, Hatta menjamin ketersediaan stok yang cukup untuk kebutuhan bahan pokok selama Puasa dan Lebaran. Caranya, dengan membuka kran impor. Meskipun, lanjutnya, gejolak harga pada musim itu tidak dapat diredam sepenuhnya. "Saya sampaikan pertama dari sisi kecukupan bahan pokok kita cukup, neraca ketersediannya cukup, memang terjadi kenaikan, ada beberapa yang meningkatnya 5 persen seperti cabai, ayam. Ini kita kendalikan dengan cara mempercepat supply bagi keperluan stok dalam negerinya tidak cukup, kita akan impor supaya tidak ada inflasi," pungkasnya. Namun Hatta tak menjelaskan soal apa yang dimaksud stok. Sebelumnya memang terjadi tarik ulur soal opsi penambahan kuota impor daging sapi 2013 dari 80.000 ton (daging beku dan sapi hidup). Namun dalam perjalanannya diputuskan Bulog mendapat kuota impor khusus di luar kuota reguler, sebanyak 3.000 ton untuk operasi pasar. Selain itu pemerintah telah membuka pemasukan impor daging sapi prime cut untuk kebuhan restoran dan kafe tanpa kuota. Termasuk adanya kebijakan mempercepat pemasukan daging impor. Saat ini pihak yang berwenang mengatur dan mengeluarkan izin impor daging adalah kementerian perdagangan bersama kementerian pertanian. Sementara Bulog sebagai wakil pemerintah yang dapat tugas mengimpor daging.
Berita diatas menggambarkan bahwa untuk menikmati daging sapi pun kita masih belum merdeka hehe. Hal tersebut diatas tidak akan terjadi jika adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Ditambah lagi, harga daging tidak akan merangkak naik kian tinggi jika kuota impor daging pun tidak ikut-ikutan di korupsi. Tentu Anda masih ingat kan berita yang booming akhir-akhir ini tentang korupsi impor daging sapi. Hal itu jelas menunjukkan pada kita bahwa kita masih jauh dari kata merdeka dari korupsi. Penyakit yang terus menggerogoti bangsa ini, semua proyek di korupsi bahkan sampai impor daging pun di korupsi, ntah lah besok atau lusa apa lagi yang akan di korupsi jika kita masih di jajah wabah korupsi ini. Untuk menciptakan kemerdekaan yang sesungguhnya semua ada di tangan kita, estapet pemerintahan pun akan berpindah pada kita generasi muda. Maka dari itu kita harus peka terhadap semua yang terjadi di sekitar kita, dan wujudkan lah kemerdekaan yang sesungguhnya karena bangsa yang merdeka adalah bangsa yang bisa mensejahterakan rakyatnya. Merdeka!!
Masih ingat kah Anda, dengan sebuah penggalan lagu ini:
"Orang bilang tanah kita tanah surga. Kail dan galah sanggup menghidupimu"
Tetapi kenyataannya? saat ini nelayan pun susah untuk melaut dan mencari nafkah untuk keluarganya belum lagi ditambah dengan harga BBM yang kian hari kian bertambah tinggi harganya. Harusnya sih tidak hanya kemerdekaan bebas dari penjajah saja, seharusnya bangsa kita ini bebas juga dari kemiskinan dan kesejahteraan rakyat adalah harga mutlak! Nah.. artikel sebuah berita online di bawah ini juga menunjukkan bahwa untuk bisa menikmati daging sapi saja kita masih cukup kesulitan dan harganya pun mahal. Apalagi menjelang puasa dan lebaran kebutuhan akan daging pun meningkat. Nah berikut ini saya sajikan beritanya..
“Harga Daging Melonjak, Hatta: Saya Bilang Tambah Stok, Kok Masih Lelet”. Menko Perekonomian Hatta Rajasa geram dengan lambannya kementerian yang mengatur pasokan daging menjelang Puasa dan Lebaran. Pasalnya, dengan keterlambatan penyediaan pasokan daging itu maka harga daging terus mengalami kenaikan di beberapa daerah. "Itulah, sudah 3 bulan yang lalu saya bilang, tambah stok tambah stok, kok masih lelet juga," tegas Hatta di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (8/7/2013) menanggapi pertanyaan masih tingginya harga daging sapi di Depok yang mencapai Rp 120 ribu per kg.Namun, Hatta menjamin ketersediaan stok yang cukup untuk kebutuhan bahan pokok selama Puasa dan Lebaran. Caranya, dengan membuka kran impor. Meskipun, lanjutnya, gejolak harga pada musim itu tidak dapat diredam sepenuhnya. "Saya sampaikan pertama dari sisi kecukupan bahan pokok kita cukup, neraca ketersediannya cukup, memang terjadi kenaikan, ada beberapa yang meningkatnya 5 persen seperti cabai, ayam. Ini kita kendalikan dengan cara mempercepat supply bagi keperluan stok dalam negerinya tidak cukup, kita akan impor supaya tidak ada inflasi," pungkasnya. Namun Hatta tak menjelaskan soal apa yang dimaksud stok. Sebelumnya memang terjadi tarik ulur soal opsi penambahan kuota impor daging sapi 2013 dari 80.000 ton (daging beku dan sapi hidup). Namun dalam perjalanannya diputuskan Bulog mendapat kuota impor khusus di luar kuota reguler, sebanyak 3.000 ton untuk operasi pasar. Selain itu pemerintah telah membuka pemasukan impor daging sapi prime cut untuk kebuhan restoran dan kafe tanpa kuota. Termasuk adanya kebijakan mempercepat pemasukan daging impor. Saat ini pihak yang berwenang mengatur dan mengeluarkan izin impor daging adalah kementerian perdagangan bersama kementerian pertanian. Sementara Bulog sebagai wakil pemerintah yang dapat tugas mengimpor daging.
Berita diatas menggambarkan bahwa untuk menikmati daging sapi pun kita masih belum merdeka hehe. Hal tersebut diatas tidak akan terjadi jika adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Ditambah lagi, harga daging tidak akan merangkak naik kian tinggi jika kuota impor daging pun tidak ikut-ikutan di korupsi. Tentu Anda masih ingat kan berita yang booming akhir-akhir ini tentang korupsi impor daging sapi. Hal itu jelas menunjukkan pada kita bahwa kita masih jauh dari kata merdeka dari korupsi. Penyakit yang terus menggerogoti bangsa ini, semua proyek di korupsi bahkan sampai impor daging pun di korupsi, ntah lah besok atau lusa apa lagi yang akan di korupsi jika kita masih di jajah wabah korupsi ini. Untuk menciptakan kemerdekaan yang sesungguhnya semua ada di tangan kita, estapet pemerintahan pun akan berpindah pada kita generasi muda. Maka dari itu kita harus peka terhadap semua yang terjadi di sekitar kita, dan wujudkan lah kemerdekaan yang sesungguhnya karena bangsa yang merdeka adalah bangsa yang bisa mensejahterakan rakyatnya. Merdeka!!
No comments:
Post a Comment