Saturday, December 29, 2012

Bank in Your Hand

     Mungkin Anda pernah mengalami situasi dimana Anda harus secepatnya untuk melakukan transfer uang, membayar tagihan telepon, listrik, air, dan tagihan lainnya, membeli pulsa atau hanya sekedar ngecek saldo. Tetapi, kesibukan membuat Anda tidak mungkin pergi ke Bank atau ATM untuk melakukan itu semua. Tak perlu khawatir, perkembangan dan kecanggihan teknologi saat ini membuat semua itu menjadi mudah dan prkatis. Yap… teknologi yang berkembang begitu pesat saat ini menawarkan berbagai kemudahan pada kita, termasuk salah satunya kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan. Salah satu alternatif kemudahan yang disumbangkan oleh teknologi bagi dunia perbankan adalah mobile banking dan internet banking. Mungkin kita tak asing lagi dengan kedua fasilitas perbankan tersebut, dengan fasiltas itu kini kita tak terbatas dengan ruang dan waktu untuk melakukan transaksi perbankan. Cukup dengan menggunakan handphone, smartphone, laptop, atau gadget lainnya kita dapat dengan mudah bertransaksi kapan pun dan dimana pun. Semuanya serasa membuat bank berada di tangan kita, bank in your hand. Kali ini saya akan membahas kedua fasiltas perbankan yang membuat seolah-olah bank berada di tangan kita, yaitu fasiltas mobile banking dan internet banking. 
     Mobile banking dan internet banking sebenarnya merupakan salah satu fasilitas dari e-banking atau electronic banking. E-banking merupakan suatu aktifitas perbankan yang menggabungkan antara sistem informasi dan teknologi. E-banking sendiri mulai di implementasikan di Indonesia sejak tahun 2000. Sejak diterapkan hingga saat ini, e-banking berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Selain mobile banking dan internet banking, fasilitas e-banking lainnya adalah ATM (Automated Teller Machine) dan phone banking. Tetapi, mobile banking dan internet banking merupakan dua fasilitas yang paling fleksibel dan borderless. 
Mobile banking atau sms banking merupakan salah satu layanan perbankan yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi melalui handphone dengan perintah SMS. Layanan yang tersedia dalam mobile banking adalah pengecekan informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening atau transfer, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher pulsa. Kita juga dapat melakukan transaksi lainnya, namun hal ini tergantung pada layanan bank tempat rekening kita terdaftar. Agar bisa menikmati layanan ini, kita cukup melakukan mendaftaran mobile banking melalui ATM atau dengan mendaftar langsung ke bank melalui Costumer Service (CS). Meski dapat dikatakan mudah dan praktis, tetapi sebenarnya layanan mobile banking ini mempunyai kelemahan yaitu agak merepotkan karena kita harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms.            
   Internet banking, perkembangan internet banking ini berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet di Indonesia. Internet banking merupakan fasilitas teranyar dari e-banking, dengan internet banking nasabah dapat melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC, laptop, smartphone, atau gadget lainnya. Layanan yang ditawarkan di internet banking kurang lebih sama seperti mobile banking, yaitu pengecekan informasi saldo, transfer, pembayaran, dan  pembelian. Akan tetapi, layanan internet banking menyuguhkan lebih banyak fasilitas lainnya yang lebih lengkap seperti pembukaan deposito, informasi mutasi rekening, dan layanan lainnya tergantung layanan yang ditawarkan oleh bank yang bersangkutan. Untuk melakukan transaksi perbankan, nasabah perlu menggunakan token untuk menginput PIN atau password. Layanan internet banking dapat dikatakan merupakan salah satu fasilitas perbankan yang mulai banyak diminati saat ini, hal ini juga tidak terlepas dari perkembangan internet yang begitu pesat di Indonesia. Untuk dapat menikmati layanan ini, kita hanya perlu mendaftar internet banking melalui ATM atau datang langsung ke bank yang bersangkutan. Setelah itu kita masuk ke website bank bersangkutan lalu membuat account, kemudian setelah itu kita hanya perlu melakukan pendaftaran token di bank untuk dapat mendapatkan token. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka kita dapat menikmati layanan internet banking.
   Akan tetapi, fasilitas internet banking ini mempunyai beberapa kelemahan antara lain seperti ancaman keamanan dan virus. Ancaman keamanan dalam layanan ini biasanya adalah ancaman bagi pihak pengguna yang notabennya lemah teknologi. Ancaman yang sering muncul antara lain Typo-site atau website forging. Typo-site atau website forging ini merupakan teknik membuat situs yang memiliki domain dan tampilan yang mirip dengan situs asli bank. Tujuannya adalah untuk mendapatkan username serta password nasabah. Ancaman lainnya adalah ancaman virus, key-logger merupakan salah satu virus yang tersembunyi dan bertugas merekam setiap input ketikan tombol user keyboard. Aplikasi ini tertanam di komputer tanpa diketahui oleh pengguna dan bertugas untuk mendapatkan username dan password pengguna ke suatu situs. Selain itu, ancaman Man in the middle attack atau aktivitas seorang cracker (sebutan untuk hacker jahat) yang menyadap informasi dari pengguna. Informasi yang disadap bisa berupa password, username, dan pesan elektronik. Kejadian ini biasanya menimpa pengguna yang menggunakan komputer di lingkungan umum seperti warnet dan free hotspot.
    Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman keamanan dari penggunaan mobile banking dan internet banking, antara lain:
1. Save kode-kode transksi SMS di draft untuk memudahkan kita saat akan melakukan transaksi dengan mobile banking
2. Hindari menggunakan komputer/PC publik, seperti warnet dan free hotspot
3. Pastikan bahwa alamat situs bank lengkap dan benar
4. Rahasiakan username dan password pada siapa pun, dan di sarankan untuk mengubah password secara berkala
5. Selalu log out tiap kali selesai melakukan transaksi
6. Jika menemui keganjilan apa pun, hentikan kegiatan dan jangan lagi memasukkan password atau informasi sensitif lainnya.
    Diluar semua kekurangan dan ancaman ada, mobile banking dan internet banking tetap memberikan kemudahan pada para nasabah untuk melakukan transaksi tanpa batas waktu dan tempat. Semua ini seakan membuat bank seperti ada di tangan kita.


Sumber: berbagai sumber

Sunday, December 2, 2012

Metode Pengumpulan Data


Kali ini saya akan membahas tentang “ metode pengumpulan data “ . sebelum kita membahas lebih jauh tentang judul diatas maka mari kita kaji apa itu data dan variabel. Data adalah catatan atas kumpulan fakta Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Sedangkan Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak bisa dihilangkan. 

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting dami keberhasilan penilitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh dari sumber mana langsung ( primer ) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung ( data sekunder ).
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjukan suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunanya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sedangkan instrumen pengumpulan data merupakan alat yang dugunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa cetak list, kuesioner, pedoman wawancara, camera foto dan lainya
Ada tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi, dan wawancara.

A.   Angket / kuesioner 
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.

1.    Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :

·       Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukanuntuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.

·       Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuhistilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
o   Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan. Contoh : Terbuka : Berapa Kali Anda Ke Kampus ? ..................... Tertutup : berapa kali anda ke kemapus ? (a). 1 – 2 (b). 3 – 5 dst

·       Pertanyaan tidak mendua artinya pertanyaan tidak mengandungdua arti yang akan menyulitkan responden.Contohnya : bagaimana pendapat anda tentang kondisi kelasdan kemampuan guru menjelaskan pelajaran di kelas ? Jika pertanyan mendua seperti ini sebaiknya dipecah menjadidua pertanyaan.

·        Tidak menanyakan yang sudah lupa atau tidak menggunakan pertanyaan yang menyebabkan responden berpikir keras Contohnya :Pertanyaan keadaan perusahaan 10 tahun lalu ?. Umumnya pertanyaan seperti ini akan menyebabkan responden berpikir keras untuk mengingat-ingat kondisi yang terjadi di masa lalu.

·       Pertayaan tidak menggiring responden. Contohnya : apakah anda setuju jika kesejahteraan karyawan di tingkatkan ?.. jawabanya

·       Pertanyaan tidak menggiring responden. Contohnya :Apakah anda setuju jika kesejahteraan karyawanditingkatkan ?..jawabannya pasti .....Ya IyaalaaahAtau pertanyan seperti ”Perlukah diambil tindakan tegas padaaparat hukum yang melakukan korupsi ??”....he.he.he...

·       Pertanyaan tidak boleh tertalu panjang atau terlalu banyak. Kalo terlalu panjang atau tertalu banyak akan menyebabkanresponden merasa jenuh untuk mengisinya.

·       Urutan pertanyaan dimulai dari yang umum sampai ke spesifik,atau dari yang mudah menuju ke yang sulit, atau di acak.

2.    Prinsip Pengukuran memuat seperangkat ujicoba instrumen.
Artinya,sebelum menyebarkan angket, perlu dilakukan beberapa percobaan sehingga selain diketahui validitas dan reliabilitasnya, juga akan diperoleh estimasi waktu pengerjaan, tingkat kesulitan dan berbagaihal lainnya.

3.    Penampilan Fisik merupakan salah satu daya tarik dan keseriusan responden dalam mengisi angket. Namun tentu saja, angket yangbagus, terkesan resmi tentunya memerlukan biaya yang lebih besar dibanding angket yang di cetak di atas kertas seadanya.

B.   Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidakhanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun jugadapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajariperilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan padaresponden yang tidak terlalu besar.

1.Participant Observation
 
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatamsehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenaibagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.

2.Non participant Observation

Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsungdalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang penelitiyang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagaiperistiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperolehdata yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dariluar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembarcek list, buku catatan, kamera photo, dll.

C.   Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukanmelalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul datamaupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagaistudi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif) Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

1.    Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pastiapa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

2.    Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu penelititidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yangakan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

Sumber :

Tuesday, November 20, 2012

Sikap Ilmiah


Kali ini masih untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Bahasa Indonesia, saya akan membahas tentang sikap ilmiah. Semoga bermanfaat...


Sikap ilmiah adalah sikap yang selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan yang mendukung dan tidak mendukung. Secara umum dapat disimpulkan bahwasikap ilmiah adalahsuatu kesiapan yang senantias cenderung untuk berperilaku atau bereaksi dengan cara tertentubila mana diperhadapkandengan suatu masalah atau objek.
Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1.    Mampu membedakan fakta dan opini.
fakta adalah suatu keyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapt dibuktikan kebenarannya.
2.    Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi.
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat redah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain.begitu juga pada saat bertanya, berargumantasi, atau mempertahankan hasil penelitian akan senantiasa menjujung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang di yakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
3.    Mengembangkan keingintahuan.
peniliti yang baik senantiasa harus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan inforamasi disegala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.
4.    Kepedulian terhadap lingkungan.
Dalam melakukan penelitina, peneliti yang baik senatiasa peduli terhdap lingkungannya dan selalu berusahan agar penilitian yang dilakukan nya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
5.    Berpendapat secara ilmiah dan kritis.
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Disamping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitanya.
6.    Berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulnya.
Yang baik senantiasa bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus di hadapinya jika sudah sudah mengusulkan sesuatu. Usulan tesebut selalu di embanya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian di wujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmatioleh orang lain.
7.    Bekerja sama.
8.    Jujur terhadap fakta.
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi ke pustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama , didapatkan hasil yang sama pula. Apapun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itu yang sebenarnya.
9.    Tekun
Sebuah peneliti kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kdang kalau memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
10.Jujur
Seorang ilmuwan wajib melaporakan hasil pengamatan  secara objektif. Dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja ia tidak jujur dari manusia lain, tetapi dalam hal penelitian ia harus sejujur-jujurnya dalam melaporkan penelitiannya.
11.Terbuka
Seorang ilmuwan mempunyai pandangan luas, terbuka dan bebas dari praduga. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum menerima/ menolaknya. Jadi ia terbuka akan pendapat orang lain.
12.Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa ia paling hebat. Ia bersedia mengakui bahwa orang lain mungkin mempunyai pengetahuan yang lebih luas, atau mungkin saja pendapatnya bisa salah. Dalam belajar  menambah ilmu pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain, serta tidak memaksakan  suatu pendapat kepada orang lain. 
13.Skeptis
Ilmuwan dalam mencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, dan skeptis. Ia akan menyalidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia akan bersikap kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu kesimpulan tanpa didukung bukti-bukti yang kuat.
14.Optimis
Seorang ilmuwa selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan berkata bahwa sesuatu itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan mengatakan “ Berikan saya kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan “.
15.Pemberani
Ilmuwan sebagai pencari kebenaran harus berani melawan semua kesalahan, penipuan, kepura-puraan, kemunafikan dan kebatilan yang akan menghambat kemajuan.
16.Kreatif
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus selalu kreatif agar terlihat lebih menarik.

Sumber :
repository.upi.edu/…/s_fis_044992_chapter2.pdf - 

Hipotesis


     Pada postingan saya kali ini, saya akan membahas tentang hipotesis. Mungkin sebagai akademisi kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata hipotesis. Hipotesis sering kita temukan dalam sebuah penelitian. Secara sederhana, kita dapat mengartikan hipotesis sebagai dugaan awal seorang peneliti. Tentunya sebuah dugaan bisa saja benar atau salah, nah untuk membuktikan hipotesis itulah dilakukan sebuah penelitian.

A.Pengertian hipotesis

     Hipotesis  merupakan  jawaban sementara terhadap masalah penelitianyang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Oleh karena itu,perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian. Peneliti harus selalu bersikap terbuka terhadap fakta dan kesimpulan terdahulu baik yang memperkuat maupun yang bertentangan denganprediksinya. Jadi, dalam hal ini telaah teoritik dan temuan penelitian yang relevan berfungsi menjelaskan permasalahan dan menegakkan prediksi akan jawabanterhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:
  1. Membaca dan menelaah ulang (review) teori dan konsep-konsep yang membahas variabel-variabel  penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif. 
  2. Membaca dan mereview temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir induktif.

B.Manfaat Hipotesis

Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
1.  Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta,yang kadang kala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
3.  Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:
1.    Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
2.    Imajinasi dan pemikiran kreatif dari peneliti.
3.    Kerangka analisa yang digunakan oleh peneliti.
4.    Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.

C.Ciri hipotesis yang baik

Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
1.   Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
2.    Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.
3.    Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
4.  Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itudiukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.
5.  Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalah pahaman pengertian.

D.Menggali hipotesis

Untuk merumuskan hipotesis seorang peneliti dituntut untuk dapatmenggali sumber-sumber hipotesis. Untuk itu peneliti harus:
1.       Memiliki banyak informasi tentang masalah yang akan dipecahkandengan cara banyak membaca literatur yang ada hubungannya denganpenelitian yang sedang dilaksanakan.
2.       Memiliki kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat, objek,dan hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yangsedang diselidiki.
3.    Memiliki kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengankeadaan yang lain yang sesuai dengan kerangka teori dan bidang ilmuyang bersangkutan.

Dari beberapa pendapat para ahli,penggalian sumber-sumber hipotesis dapat berasal dari: Hambatan atau kesulitan dalam merumuskan hipotesis lebih banyakdisebabkan karena hal-hal:
1.       Tidak adanya kerangka teori atau tidak ada pengetahuan tentang kerangka teori yang jelas.
2.       Kurangnya kemampuan peneliti untuk menggunakan kerangka teori yang ada.
3.       Gagal berkenalan dengan teknik-teknik penelitian yang ada untuk   merumuskan kata-kata dalam membuat hipotesis secara benar.

E.Jenis-jenis Hipotesis

1.    Hipotesis satu arah dan hipotesis dua arah
Hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua-arah dan dapat pulaberupa hipotesis satu-arah. Kedua macam tersebut dapat berisi pernyataanmengenai adanya perbedaan atau adanya hubungan.
·           Contoh hipotesis dua arah:

                                                                              i.         Ada perbedaan tingkat peningkatan berat badan bayi antara bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.
                       ii.     Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar 

·           Contoh hipotesis satu arah:

i.   Terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi yang signifikan antarabayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang berperan gandadan tidak berperan ganda.
ii.  Ada hubungan yang cukup kuat antara tingkat kecemasan siswa denganprestasi belajar siswa.
2. Hipotesis Statistik
     Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan menggunakanmetode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol yangdigunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol parameter.Parameter adalah besaran-besaran yang ada pada populasi.Sebagai contoh, hipotesis penelitian yang menyatakan adanya perbedaanusia menarche antara siswi SMU I dan SMU II. Hal ini mengandung arti bahwaterdapat perbedaan rata-rata usia menarche antara siswi dari kedua sekolahtersebut. Dalam statistika, rata-rata berarti mean yang mempunyai simbol M,sedangkan parameter mean bagi populasi adalah µ. Oleh karena itu,simbolisasi hipotesis tersebut adalah:

          Ha:µ1≠µ2 (Hipotesis dua-arah) (kurang spesifik)
          Ha:µ1 >µ2 (Hipotesis satu-arah) (tepat dan spesifik)
Atau
Ha:µ1-µ2 ≠ 0 (Hipotesis dua-arah)
Ha:µ1 -µ2 > 0 (Hipotesis satu-arah)

     Dengan demikian simbol Ha berarti hipotesis alternatif, yaitu penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Hipotesis alternatif disebut juga hipotesis kerja. Jadi, statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesisalternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil(nol). Penerimaan atau penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensidari penolakan atau penerimaan hipotesis nihil Hipotesis nihil atau null hypothesis atau Ho adalah hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel. Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atauhubungan antar variabel. Contoh dari hipotesis nol secara statistik adalah:
         Ho:µ1-µ2 = 0 (Hipotesis dua-arah)
         Ho:µ1=µ2= 0 (Hipotesis satu-arah)

Pada akhirnya penolakan terhadap hipotesis nihil akan membawa kepadapenerimaan hipotesis alternatif, sedangkan penerimaan terhadap hipotesis nihilakan meniadakan hipotesis alternatif.
 F.Kesalahan dalam perumusan hipotesis dan pengujian hipotesis
Dalam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan. Kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam yaitu:
  1. Menolak hipotesis nihil yang seharusnya diterima, maka disebutkesalahan alpha dan diberi symbol αatau dikenal dengan taraf signifikansi pengukuran.
                2.   Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka disebutkesalahan beta dan diberi simbol β

Pada umumnya penelitian di bidang pendidikan digunakan taraf signifikansi 0.05 atau 0.01, sedangkan untuk penelitian kedokteran dan farmasiyang resikonya berkaitan dengan nyawa manusia, diambil taraf signifikansi 0.005atau 0.001 bahkan mungkin 0.0001.