Tuesday, November 20, 2012

Hipotesis


     Pada postingan saya kali ini, saya akan membahas tentang hipotesis. Mungkin sebagai akademisi kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata hipotesis. Hipotesis sering kita temukan dalam sebuah penelitian. Secara sederhana, kita dapat mengartikan hipotesis sebagai dugaan awal seorang peneliti. Tentunya sebuah dugaan bisa saja benar atau salah, nah untuk membuktikan hipotesis itulah dilakukan sebuah penelitian.

A.Pengertian hipotesis

     Hipotesis  merupakan  jawaban sementara terhadap masalah penelitianyang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Oleh karena itu,perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian. Peneliti harus selalu bersikap terbuka terhadap fakta dan kesimpulan terdahulu baik yang memperkuat maupun yang bertentangan denganprediksinya. Jadi, dalam hal ini telaah teoritik dan temuan penelitian yang relevan berfungsi menjelaskan permasalahan dan menegakkan prediksi akan jawabanterhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:
  1. Membaca dan menelaah ulang (review) teori dan konsep-konsep yang membahas variabel-variabel  penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif. 
  2. Membaca dan mereview temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir induktif.

B.Manfaat Hipotesis

Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
1.  Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta,yang kadang kala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
3.  Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:
1.    Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
2.    Imajinasi dan pemikiran kreatif dari peneliti.
3.    Kerangka analisa yang digunakan oleh peneliti.
4.    Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.

C.Ciri hipotesis yang baik

Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
1.   Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
2.    Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.
3.    Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
4.  Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itudiukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.
5.  Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalah pahaman pengertian.

D.Menggali hipotesis

Untuk merumuskan hipotesis seorang peneliti dituntut untuk dapatmenggali sumber-sumber hipotesis. Untuk itu peneliti harus:
1.       Memiliki banyak informasi tentang masalah yang akan dipecahkandengan cara banyak membaca literatur yang ada hubungannya denganpenelitian yang sedang dilaksanakan.
2.       Memiliki kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat, objek,dan hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yangsedang diselidiki.
3.    Memiliki kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengankeadaan yang lain yang sesuai dengan kerangka teori dan bidang ilmuyang bersangkutan.

Dari beberapa pendapat para ahli,penggalian sumber-sumber hipotesis dapat berasal dari: Hambatan atau kesulitan dalam merumuskan hipotesis lebih banyakdisebabkan karena hal-hal:
1.       Tidak adanya kerangka teori atau tidak ada pengetahuan tentang kerangka teori yang jelas.
2.       Kurangnya kemampuan peneliti untuk menggunakan kerangka teori yang ada.
3.       Gagal berkenalan dengan teknik-teknik penelitian yang ada untuk   merumuskan kata-kata dalam membuat hipotesis secara benar.

E.Jenis-jenis Hipotesis

1.    Hipotesis satu arah dan hipotesis dua arah
Hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua-arah dan dapat pulaberupa hipotesis satu-arah. Kedua macam tersebut dapat berisi pernyataanmengenai adanya perbedaan atau adanya hubungan.
·           Contoh hipotesis dua arah:

                                                                              i.         Ada perbedaan tingkat peningkatan berat badan bayi antara bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.
                       ii.     Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar 

·           Contoh hipotesis satu arah:

i.   Terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi yang signifikan antarabayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang berperan gandadan tidak berperan ganda.
ii.  Ada hubungan yang cukup kuat antara tingkat kecemasan siswa denganprestasi belajar siswa.
2. Hipotesis Statistik
     Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan menggunakanmetode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol yangdigunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol parameter.Parameter adalah besaran-besaran yang ada pada populasi.Sebagai contoh, hipotesis penelitian yang menyatakan adanya perbedaanusia menarche antara siswi SMU I dan SMU II. Hal ini mengandung arti bahwaterdapat perbedaan rata-rata usia menarche antara siswi dari kedua sekolahtersebut. Dalam statistika, rata-rata berarti mean yang mempunyai simbol M,sedangkan parameter mean bagi populasi adalah µ. Oleh karena itu,simbolisasi hipotesis tersebut adalah:

          Ha:µ1≠µ2 (Hipotesis dua-arah) (kurang spesifik)
          Ha:µ1 >µ2 (Hipotesis satu-arah) (tepat dan spesifik)
Atau
Ha:µ1-µ2 ≠ 0 (Hipotesis dua-arah)
Ha:µ1 -µ2 > 0 (Hipotesis satu-arah)

     Dengan demikian simbol Ha berarti hipotesis alternatif, yaitu penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Hipotesis alternatif disebut juga hipotesis kerja. Jadi, statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesisalternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil(nol). Penerimaan atau penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensidari penolakan atau penerimaan hipotesis nihil Hipotesis nihil atau null hypothesis atau Ho adalah hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel. Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atauhubungan antar variabel. Contoh dari hipotesis nol secara statistik adalah:
         Ho:µ1-µ2 = 0 (Hipotesis dua-arah)
         Ho:µ1=µ2= 0 (Hipotesis satu-arah)

Pada akhirnya penolakan terhadap hipotesis nihil akan membawa kepadapenerimaan hipotesis alternatif, sedangkan penerimaan terhadap hipotesis nihilakan meniadakan hipotesis alternatif.
 F.Kesalahan dalam perumusan hipotesis dan pengujian hipotesis
Dalam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan. Kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam yaitu:
  1. Menolak hipotesis nihil yang seharusnya diterima, maka disebutkesalahan alpha dan diberi symbol αatau dikenal dengan taraf signifikansi pengukuran.
                2.   Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka disebutkesalahan beta dan diberi simbol β

Pada umumnya penelitian di bidang pendidikan digunakan taraf signifikansi 0.05 atau 0.01, sedangkan untuk penelitian kedokteran dan farmasiyang resikonya berkaitan dengan nyawa manusia, diambil taraf signifikansi 0.005atau 0.001 bahkan mungkin 0.0001.

No comments:

Post a Comment