Kali ini masih untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Bahasa Indonesia, saya akan membahas tentang sikap ilmiah. Semoga bermanfaat...
Sikap ilmiah adalah sikap yang
selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai
dengan perasaan yang mendukung dan tidak mendukung. Secara umum dapat
disimpulkan bahwasikap ilmiah adalahsuatu kesiapan yang senantias cenderung untuk
berperilaku atau bereaksi dengan cara tertentubila mana diperhadapkandengan
suatu masalah atau objek.
Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil
yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1.
Mampu membedakan fakta dan opini.
fakta
adalah suatu keyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapt
dibuktikan kebenarannya.
2.
Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
argumentasi.
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat redah hati
ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain.begitu juga pada saat
bertanya, berargumantasi, atau mempertahankan hasil penelitian akan senantiasa
menjujung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala
tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang di yakininya
karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas
sumbernya.
3.
Mengembangkan keingintahuan.
peniliti yang baik senantiasa harus menuntut ilmu, ia
selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan
inforamasi disegala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.
4.
Kepedulian terhadap lingkungan.
Dalam melakukan penelitina, peneliti yang baik senatiasa
peduli terhdap lingkungannya dan selalu berusahan agar penilitian yang
dilakukan nya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya,
yaitu merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan
agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
5.
Berpendapat secara ilmiah dan kritis.
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat
ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Disamping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan
yang terjadi dan berkembang di sekitanya.
6.
Berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan
bertanggung jawab terhadap usulnya.
Yang baik senantiasa bertanggung jawab terhadap
konsekuensi yang harus di hadapinya jika sudah sudah mengusulkan sesuatu.
Usulan tesebut selalu di embanya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal
mungkin, kemudian di wujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat
dinikmatioleh orang lain.
7.
Bekerja sama.
8.
Jujur terhadap fakta.
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak
boleh memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian yang
baik harus berlandaskan pada studi ke pustakaan yang benar agar kelak jika
orang lain melakukan penelitian yang sama , didapatkan hasil yang sama pula.
Apapun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itu yang sebenarnya.
9.
Tekun
Sebuah peneliti kadang kala memerlukan waktu yang pendek
untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kdang kalau memerlukan waktu yang
sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun
dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan
ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Dengan
demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
10.Jujur
Seorang ilmuwan wajib melaporakan hasil
pengamatan secara objektif. Dalam
kehidupan sehari-hari mungkin saja ia tidak jujur dari manusia lain, tetapi
dalam hal penelitian ia harus sejujur-jujurnya dalam melaporkan penelitiannya.
11.Terbuka
Seorang ilmuwan mempunyai pandangan luas, terbuka
dan bebas dari praduga. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan
menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum menerima/ menolaknya.
Jadi ia terbuka akan pendapat orang lain.
12.Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa ia paling hebat.
Ia bersedia mengakui bahwa orang lain mungkin mempunyai pengetahuan yang lebih
luas, atau mungkin saja pendapatnya bisa salah. Dalam belajar menambah ilmu pengetahuan ia bersedia belajar
dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain, serta
tidak memaksakan suatu pendapat kepada
orang lain.
13.Skeptis
Ilmuwan dalam mencari kebenaran akan bersikap
hati-hati, meragui, dan skeptis. Ia akan menyalidiki bukti-bukti yang
melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia akan bersikap kritis untuk memperoleh
data yang menjadi dasar suatu kesimpulan tanpa didukung bukti-bukti yang kuat.
14.Optimis
Seorang ilmuwa selalu berpengharapan baik. Ia tidak
akan berkata bahwa sesuatu
itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan mengatakan “ Berikan saya kesempatan
untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan “.
15.Pemberani
Ilmuwan sebagai pencari kebenaran harus berani
melawan semua kesalahan, penipuan, kepura-puraan, kemunafikan dan kebatilan
yang akan menghambat kemajuan.
16.Kreatif
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus selalu
kreatif agar terlihat lebih menarik.
Sumber :
repository.upi.edu/…/s_fis_044992_chapter2.pdf -
No comments:
Post a Comment